Perjalanan SDP Perumnas (1)

/ Sabtu, 21 November 2015 /

Halo...
Kali ini pengen cerita nih tentang pengalaman dalam masa SDP (Sales Development Program) Perum Perumnas buat batch 12. Jadi kemarin Selasa, kami diumumkan oleh Kantor pusat buat ditugaskan di cabang untuk membantu bagian marketing/ sales/ pemasaran. Dan makin menantang karena lokasi penempatan ditentuin sama Perumnas, jadi kami ngga bisa milih dan terima jadi aja.

Selasa malam, kami batch 12 Perumnas dikumpulkan di lantai 7 Kantor pusat. Disana sudah ada pak Hakiki (Direktur Keuangan dan SDM), pak Mikail (Divisi Diklat), bu Setyowati (GM SDM) yang siap mengumumkan tempat kami akan diperbantukan. Semua dalam keadaan deg degan, menunggu pengumuman. Suasana hening, riuh, berganti berirama mengiringi pengumuman malam itu. Malam itu juga kami 77 orang harus berjauhan karena dipecah dalam kelompok-kelompok kecil, dimana 2 minggu sebelumnya kami selalu bersama dalam pembekalan di Kantor pusat, dan 1 Minggu Pelatihan Kepemimpinan, Mental dan Disiplin di Lakespra Saryanto TNI AU.

Nama saya akhirnya disebut, bersama Tiara dan Hafidz Al Mubarok. Kami ditempatkan di KSU Sentra Timur, Jakarta Timur. And here we are, now.

Mungkin bagi Tiara dan Al, menjadi sales di Sentra Timur ini adalah hal yang tidak begitu sulit untuk dilakukan karena mereka sudah punya pengalaman kerja sebelummnya dan memang kehidupan mereka di kelas menengah ke atas, tapi... Bagi saya, yang masih fresh graduate ini, huft... Sungguh ini adalah tantangan yang besar. Apalagi lingkungan kerja professional sudah terbentuk disini, jauh dengan lingkungan kekeluargaan yang terbangun di Perumnas.

Tapi.. Tak apa. Aku berkeyakinan, bahwa aku disini memang diberi kesempatan untuk dapat belajar lebih cepat, dibebani lebih berat agar hasilnya juga akan lebih baik. Semoga saja 3,5 Bulan SDP ini dapat kulaksanakan dengan baik, dengan segala likunya, segala naik turunnya.

"Sungai yang penuh liku itu, pasti akan tetap menemukan muara, asalkan arusnya tetap deras mengalir"

Hisyam Disunat

/ Sabtu, 10 Oktober 2015 /
10 - 10 - 15
Hari dengan tanggal yang cukup menarik menurut saya, karena sama - sama kelipatan lima.
Siang ini, saya melangkah mendekati pagar sebuah rumah di kawasan Antapani. Saya mengunjungi rumah kawan di kantor, untuk memenuhi undangan acara sunat dari putranya. Celiak - celinguk itulah yang pertama saya lakukan, karena saya baru pertama kali ke rumah ini, dan pertama kali juga menghadiri acara sunatan. Saya mencari Ibu Yuyun, teman kantor. "Punten pak, ijin masuk", ijin saya untuk bisa masuk sambil mengembangkan senyum di wajah. "Oh ya silahkan", jawab aki yang sedang duduk di teras. Saya sedikit ragu diawal, tapi akhirnya saya masuk juga.

Saya pun menyalami semua orang yang ada di dalam rumah. Lumayan ramai juga ternyata di dalam, padahal di luar hanya terlihat aki tadi. Seketika tiba - tiba suara tangis pecah, jerit - jerit meronta kesakitan. Disini saya agak kebingungan, saya ingin menemui Hisyam yang sedang disunat, tapi sepertinya saat itu bukanlah saat yang tepat untuk menemui dia. Suara rintihan Hisyam masih memecahkan seisi rumah beberapa saat, saya memilih untuk duduk di teras rumah. Kemudian bercengkrama dengan teman kantor yang lain bernama Ibu Yayuk.

Tes Wawancara dan Wawasan Perumnas 2015

/ Kamis, 01 Oktober 2015 /
Halo halo halo...
Di kesempatan kali ini, saya ingin berbagi mengenai pengalaman mengikuti tes wawancara di Perumnas. Sebelumnya, mungkin ada baiknya kita kenalan dulu sama Perumnas, supaya kebayang ya ke bawah - bawahnya. Nah... secara garis besar Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perumahan dan pemukiman, khususnya berperan sebagai developer untuk membangun perumahan dan pemukiman rakyat kelas menengah ke bawah. Dilihat dari sejarahnya Perumnas sudah didirikan dari tahun 1974, hingga sekarang Perumnas sudah melaksanakan proyek di 34 Provinsi di Indonesia.

Logo Perumnas yang baru
Okay lanjut ke pembahasan sesuai judul artikel ini ya...

Tes Potensial Akademik Perhutani 2015

/ Minggu, 20 September 2015 /
Halo kawan pembaca...
Kemarin, tanggal 20 September 2015 telah diadakan TPA (Tes Potensi Akademik) oleh Perum Perhutani. Tes diadakan di sebuah gedung perkuliahan STIA (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi) Jalan Administrasi II Jakarta. Email yang dikirimkan ke peserta memberikan informasi bahwa pintu pendaftaran sudah akan dibuka pukul 06.00 WIB. Namun, registrasi masih terus akan dibuka hingga pukul 07.30 WIB. Singkat kata saya kemarin berangkat ke tempat tes dengan setelan hitam (bawahan) putih (atasan) seragam seperti peserta tes lainnya..

Gedung STIA Jakarta tempat Tes TPA Perhutani

Fokus Menata Masa Depan

/ Senin, 14 September 2015 /

Dalam halaman pertama sebuah buku catatan semasa kuliah, tertulis :
Memperbaiki diri untuk teladan, Berbuat lebih untuk inspirasi
Sebuah kalimat yang selalu menjadi penyemangat untuk senantiasa memperbaiki kekurangan diri, pengingat untuk tidak melakukan hal yang kurang baik, dan selalu berusaha melakukan yang lebih dan lebih dari yang dilakukan oleh orang lain.

Waktu terus berlalu, dan masa kini sudah cukup berbeda dengan masa kuliah. Suatu hari temanku (bernama : Teguh Imam Dirgantara) pernah berkata : "Kalau kita lulus cepet, itu kayak pintu buat menjelajah tahap hidup selanjutnya, kalau kita belum keluar pintu, kita ngga akan move on." Kurang lebih seperti itu kata - katanya dahulu. Sekarang saya baru merasakan bahwa kata - kata itu benar adanya. Saat masa kuliah dulu (sebelum wisuda) saya jarang memikirkan masa depan dengan serius. Lebih sering saya memikirkan solusi atas masalah - masalah praktis yang sedang terjadi dalam keseharian dan di depan mata, sebut saja masalah kepanitiaan, organisasi, marmut merah jambu, pertemanan, tugas kuliah, praktikum dan segudang masalah keseharian seorang mahasiswa. Tapi perlu diingat... beberapa pemikiran tentang solusi itu mungkin masih relevan dengan dunia masa depan, sehingga masih saya simpan menjadi pengalaman, dimana mungkin suatu saat akan saya pakai dalam kehidupan.

Terus Merajut Mimpi

/ Minggu, 13 September 2015 /
Salam semangat untuk kawan pembaca sekalian...
Sudah beberapa bulan sejak saya terakhir kali menulis dalam blog. Padahal dalam beberapa bulan itulah terjadi beberapa hal penting dalam sejarah hidup saya. Beberapa di antaranya Sidang Tugas Akhir, Yudisium Kelulusan Sarjana dan Wisuda Kelulusan Sarjana itu sendiri, dokumentasinya dapat dilihat di akhir artikel ini.


Beberapa minggu setelah wisuda hari - hari saya, saya isi dengan beberapa kegiatan untuk mengisi 'Masa Kosong Kegiatan'. Beberapa diantaranya : Berkegiatan di komunitas Turun Tangan Bandung, membantu Pengambilan Data Tugas Akhir Rifqi Muhammad Haris (mengambil data koordinat Titik Ikat Foto Udara di Jatinangor), Alif Fattah (mengambil data TLS di Rancabali).

Saat ini, saya sedang fokus untuk mendapatkan pekerjaan di BUMN Perumnas atau Perum Perhutani. Kerja keras terus dilakukan, harapan terus dipanjatkan dalam doa. Semoga salahsatu BUMN tersebut memang merupakan tempat saya berkarir ke depannya. Amin.

Saya pribadi selanjutnya akan menempatkan blog sebagai tempat menyebarkan pemikiran, tempat mencatat segala yang telah saya lewati. Semoga kawan pembaca sekalian dapat memetik hal yang baik dari perjalanan saya, dan semoga segala yang kurang berkenan dapat dikomunikasikan kepada saya agar saya dapat terus memperbaiki diri.
Terimakasih.

Brand New Day

/ Kamis, 10 September 2015 /

Kemarin adalah masa lalu.
Hari ini adalah waktu yang harus diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat.
Besok adalah harapan, dan mimpi.

Keputusan akhirnya mantap dijalankan
Semoga penampilan baru ini membawa berkah. Amin

Idealisme Mahasiswa ala Soe Hok Gie & Faldo Maldini

/ Jumat, 26 Juni 2015 /
Tanggal 18 - 21 Juni 2015 adalah waktu tersingkat kepulangan saya ke kampung halaman - Tulungagung. Meskipun begitu, saya sangat bersyukur, karena di waktu yang cukup pendek itu, saya dapat kembali merajut tali silaturahmi dengan keluarga terdekat, dan tetangga terdekat.


Di selang waktu itu pula, saya sempatkan membaca 2 buah karya mahasiswa yang berbeda generasi, sekitar 40 tahun, tapi sama universitas : Universitas Indonesia (UI).

Buku pertama adalah "Catatan Seorang Demonstran" - Soe Hok Gie dan buku kedua adalah "Karena selama hidup kita belajar" - Faldo Maldini

Dua buah buku yang sama - sama mengulas kehidupan pribadi penulis dimana menjadi inspirator pergerakan mahasiswa di masanya masing - masing, terlepas dari buku Gie yang ditulis dalam bentukan diari dialektika berpikir, sedangkan buku Kak Faldo yang dikemas lebih bercerita. Keduanya tetap menarik dalam memberikan semangat idealisme gerakan mahasiswa di masanya.

Perjalanan Ke Masigit Kareumbi

/ Sabtu, 23 Mei 2015 /
Aula Kareumbi
Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi merupakan area seluas 12.420,70 hektar yang terletak pada kewenangan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Sebagian besar area berada di Sumedang dan Garut.
Secara geografis kawasan Taman Buru. Gunung Masigit - Kareumbi terletak antara 6° 51′ 31” sampai 7° 00′ 12” Lintang Selatan dan 107° 50′ 30″” sampai 108° 1′ 30” Bujur Timur.

Asal Nama
Masigit diambil dari Pasir Masigit yang terletak di sebelah timur kawasan. Sedangkan Kareumbi berasal dari gunung Kareumbi di sebelah barat kawasan. Kareumbi juga nampaknya diambil dari nama sebuah pohon, yaitu pohon Kareumbi (Homalanthus populneus) yang semestinya dahulu banyak terdapat di gunung tersebut.

Album Foto Perjalanan Ke Taman Buru Masigit Kareumbi - Cimulu

/ /
Kemarin Sabtu, 23 Mei 2015 sekitar 20-an kawan-kawan Teknik Geodesi dan Geomatika ITB angkatan 2011 mengunjungi Taman Buru Masigit Kareumbi, di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Indahnya alam parahyangan tersaji di sepanjang perjalanan memanjakan mata dan membuat rekreasi rohani.





Teori Konspirasi tentang Beras Sintetik

/ Jumat, 22 Mei 2015 /
Teori persekongkolan atau teori konspirasi (dalam bahasa Inggris, conspiracy theory) adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar (invisible hand) yang memanipulasi kejadian-kejadian politik.

Teori ini ada di seputaran gerak dunia global dan merambah hampir ke semua ranah kehidupan manusia, dari urusan politik sampai makanan. Orang yang tidak percaya selalu menganggap semua hanya olok-olok, mengada-ada, menyia-nyiakan waktu, kurang kerjaan, dan sebagainya. Bagi para penganutnya, teori itu tidak serta-merta muncul mendunia tanpa ada yang menciptakan polanya.

Teori ini dapat dibentuk dengan menghubungkan beberapa fakta yang terjadi, dengan pola tertentu sehingga mampu diartikan dengan pemikiran baru.

Beras sintetik beredar di Indonesia
Mari beranjak pada pemberitaan yang sesuai dengan judul artikel ini. Ya... Tentang adanya Beras Sintetik yang beredar di pasaran.

Lestari Infrastruktur Alam, Damai Hidup di Masa Depan

/ Kamis, 21 Mei 2015 /
Museum Geologi

Dalam memperingati Hari Jadi Museum Geologi ke-86 diadakan acara Talkshow dan Geotrek pada tanggal 20-21 Mei 2015. Talkshow dilaksanakan di Auditorium Museum Geologi dengan salahsatu pembicaranya adalah Bapak Dr. Ir. Mubiar Purwasasmita, Ketua Umum Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, dan Dosen Kimia ITB. Beliau memaparkan materi dengan judul " Menjaga Infrastruktur Alam Merujuk Kearifan Sunda Patanjala"

Saya merasa begitu beruntung ketika mendapat kesempatan untuk mendengarkan paparan dari Bapak Mubiar, dengan gagasan yang begitu mendasar dan filosofis yang menjawab pertanyaan,"Bagaimana seharusnya manusia hidup ditengah alam raya ?"

Gerakan 20 Mei 2015 dan Kebangkitan Gerakan Kemahasiswaan

/ Selasa, 19 Mei 2015 /


Foto Ketua BEM beberapa Kampus di Istana Negara
Semalam beberapa Ketua BEM dari berbagai kampus mendapatkan kesempatan makan malam bersama Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Sebagai mahasiswa biasa, saya hanya bisa melihat dan mengamati dari luar pagar, seremonial yang penting tadi malam. Dengan segala tujuan diadakannya forum semalam, setidaknya dari sisi positif, dapat dilihat bahwa Bapak Joko Widodo masih mau mendengarkan keluh - kesah anak muda yang ber-title mahasiswa ini.

Pada dasarnya mahasiswa hanya merasakan apa yang dirasakan pula oleh rakyat pada umumnya. Apalah mahasiswa ini... Mahasiswa tidak mengetahui berbagai informasi strategis yang hanya tersaji di meja makan Bapak dan Ibu wakil rakyat. Atau lebih membumi jika saya bilang kalau mahasiswa tidak tahu apa 'urusan dapur pemerintahan'. Walaupun, mahasiswa tak tahu urusan dapur, tapi bukan berarti tak punya daya, pikir dan nurani. Beberapa keputusan politik yang sebenarnya dapat dilogika dengan pemikiran umum pun, malah diputuskan dengan keputusan yang kontroversional, dimana keputusan tersebut tidak sesuai pemikiran orang umum. Beberapa di antaranya :
  • Keputusan meneruskan Budi Gunawan sebagai Calon Kapolri, hingga mengakibatkan fenomena KPK VS POLRI yang belum selesai higga sekarang
  • Keputusan mengenai pengelolaan Blok Mahakam, yang sudah diharapkan banyak pihak untuk dikelola oleh Pertamina. Namun, malah diberikan kembali kepada Total.
  • Keputusan memperpanjang perjanjian dengan PT Freeport Indonesia, dalam pengelolaan Tambang Grasberg.
  • Keputusan melepaskan harga BBM kepada pasar, dengan besaran subsidi yang ditetapkan.

Catatan Perjalanan ke Tebing Keraton Bandung Jawa Barat

/ Senin, 18 Mei 2015 /
Pemandangan dari Tebing Keraton
Tebing Keraton atau Tebing Karaton merupakan sebuah tebing yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dari Tebing Keraton dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan lampu kota, melainkan hutan, sungai, dan air terjun kecil dari atas.

Kampus Ganesha masih menjadi Kampus Mercusuar ?

/ Senin, 11 Mei 2015 /
Kampus Mercusuar Ganesha
Pada awal pertama kali masuk ke kampus ganesha, ada selentingan yang menjuluki kampus ini sebagai 'Kampus Mercusuar', apa itu ? Adalah sebuah kampus yang begitu tinggi menjulang, namun dia hanya menjulang tinggi sendiri dengan mengesampingkan keadaan sekitar yang ada. Dibuat tinggi, hingga masyarakat kampus yang ada di dalamnya seakan lupa bagaimana cara kembali membumi.

Di akhir masa perkuliahan di kampus ganesha, saya berkesempatan untuk lebih banyak berinteraksi dengan sebaya dari kampus di sekeliling kampus ganesha, melalui beberapa wadah komunitas, dan kepanitiaan acara yang saya ikuti. Saya merasakan bahwa tidak sepantasnya masyarakat kampus ganesha memposisikan diri sebagai mercusuar yang tinggi dan angkuh. Berbagai kesempatan itu, membuka mata saya bahwa banyak potensi - potensi tinggi di luar tembok kampus mercusuar yang bahkan selangkah lebih di depan.

Syair Pembuka Novel Negeri 5 Menara

/ Minggu, 19 April 2015 /

Kata Mutiara Imam Syafii :
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
Jika di dalam hutan.

Di masa sulit seperti sekarang, dibutuhkan asupan nutrisi untuk jiwa agar tetap tegar menghadapi segala tantangan di depan.

Salam semangat, mari berkarya, mari berbuat lebih.

Bersama Kesulitan ada Kemudahan

/ Jumat, 17 April 2015 /
Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka "jendela"

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi  sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

- - - 'Aidh al-Qarni, La Tahzan [18-19]

Rasa Hambar

/ Selasa, 07 April 2015 /
Tak sekali dua kali kujumpa
Rasa masakan yang kuindera
Pahit...
Getir...
atau hambar...

Terkadang berusaha memilah makanan
Memakan makanan dengan urutan makan
Satu demi satu
Berusaha menahan getir
Mengharap nikmat sepagai pelipur segala

Dari segala rasa
Apa jadinya ?
Jika hambar terus disantap
Jika hambar terus dilahap
Hambar...
Tak berasa itu, paling tak nikmat
Bagaimana jika rasa satu dengan yang lain berbeda ?
Aku hambar,
Apa hambar yang sama yang kamu rasa sama ?

Ya rasa hambar...

Oleh :
Andrean Eka Lucianto

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika - Jilid 2

/ Minggu, 05 April 2015 /


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA25GmOsqMk1EEUlfgcGSsZURgv9-pvl6uvsw02O4zHPb2CIH0LRMwQ6A2f0dJrW28jxTuZa80cAiU8UF7_5gxVESk5e3dOLXwsoxCMvn4LAWLsaT1f31pNp2enoQbUH5N9Ztr_tzXXAA/s320/Surveyor.jpg

Halo para pembaca sekalian...
Mungkin pembaca sekalian sudah pernah membaca artikel di blog ini tentang Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika, di link berikut.
Disitu akan pembaca temukan Q&A dari adanya Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika. Di dalam artikel ini saya ingin menceritakan beberapa sisi lain dari Jurusan Geodesi dan Geomatika agar mampu membuka pikiran pembaca sekalian tentang jurusan ini, dan pengetahuan pembaca sekalian tidak sepotong-potong dan untuk kemajuan keilmuan geodesi dan geomatika ke depannya, dan mungkin juga termasuk bidang ke-teknik-an lain.

Teknik Geodesi dan Geomatika merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang  cara menentukan posisi baik di darat, laut maupun udara. Bidang keilmuan ini, tidak main-main karena hasil dari kerja penentuan posisi merupakan dasar bagi keilmuan lain, untuk melakukan perencanaan, contohnya :
    • Pertambangan : Dari posisi titik-titik tanah di pertambangan untuk menentukan bagian yang akan diuruk dan digali.
    • Sipil : Dari posisi titik-titik tanah, dapat dibuat pola kontur untuk menentukan posisi jalan paling efektif dan efisien, menentukan posisi bangunan yang paling aman dll
    • Planologi : Dari pola kontur, untuk menentukan perencanaan pembangunan wilayah yang terbaik.
    • Perminyakan : Dari posisi hasil analisis teman - teman geologi dan geofisika, diperlukan penentuan posisi koordinat dari semula hanya dari hitungan di dalam software, harus ditentukan titik tersebut di lapangan sesungguhnya, atau sering kami sebut proses stake out

Pengukuran TLS ke Telaga Bodas, Garut

/ Kamis, 02 April 2015 /
Perjalanan ini dimulai pada hari Sabtu, 21 Maret 2015, pukul 02.45 saya sudah bangun dan memaksakan diri untuk mandi pake air dingin... Bbbrrrrr... Setelahnya saya bergegas ke kampus untuk persiapan, karena targetnya pukul 07.00 WIB saya dan tim sudah tiba di Telaga Bodas, Garut.

Oh iya... Perjalanan ini masih masuk dalam rangkaian pengambilan data Tugas Akhir anak-anak KK Geodesi Murni dari angkatan 2011. Perjalanan ke Telaga Bodas, ini merupakan bagian pengambilan data dari Tugas Akhir teman saya, Nizar A. tentang deformasi di lokasi tersebut.






Antara Mendidik dan Menilai

/ /

Ada yang bilang dunia pendidikan Indonesia kurang bagus.
Dilema antara pergantian kurikulum (dari pemerintahan sebelumnya), dengan keinginan peningkatan kapasitas tenaga pengajar (dari pemerintahan baru) pun belum tuntas. Belum lagi, masalah pemerataan pendidikan, yang mengakibatkan belum semua anak di Indonesia berkesempatan menuntut ilmu dengan 'layak'
Tapi faktanya, pola pendidikan inilah yang mencetak pola pikir saya, anda dan kita orang-orang Indonesia.

Minum Air, Legakan Haus Pengalaman di Masa Muda

/ Minggu, 08 Maret 2015 /
Kalau tidak salah di tingkat 2 saya pernah mendengar sebuah quote langsung dari Bapak Dahlan Iskan dalam sebuah seminar di Aula Barat ITB, seperti ini :

http://www.matriks-uny.com/2014/05/06/habiskan-jatah-gagalmu/

Saat ini kondisinya saya sedang berada di tingkat 4, semester 8. Saat dimana, ambang pintu keluar dari masa mahasiswa sudah di depan mata. Selangkah lagi, tinggal menghitung beberapa bulan lagi, toga InsyaAllah sudah melekat di raga. Tapi... Keraguan masih terus muncul dalam bayangan masa depan. Sebuah pertanyaan kemudian muncul,"Apakah jatah gagal saya sudah habis, hingga saya sudah mampu untuk berdikari dengan memasuki masa profesional sebentar lagi ?"

Keluarga BOSCHA 2015 (Bandung Open Data Summit and Challenge)

/ Minggu, 01 Maret 2015 /

"Kota Bandung akan menjadi bagian dari 112 kota lain di dunia yang menyelenggarakan rangkaian acara data terbuka internasional. Kota Bandung sendiri akan mengadakan Bandung Open Data Summit and Challenge yang akan dihadiri peserta dari kementerian/lembaga, komunitas, akademisi, pelaku bisnis, developer IT, pegiat informasi dan telekomunikasi, serta masyarakat umum." - Pandu Kartika Putra, Founder Komunitas Code For Bandung

Sebuah kehormatan untuk dapat bergabung dengan kepanitian di luar kampus seperti kegiatan BOSCHA. Kesempatan untuk menghirup dan berpartisipasi dalam atmosfer di luar kampus membuka mata, bahwa banyak masalah yang dapat diselesaikan, dengan cara yang berbeda. Proses dan event organizer management yang cukup berbeda dengan proses yang dilakukan di dalam lingkungan mahasiswa di dalam kampus. Berinteraksi langsung dengan para expert, profesional, dan ahli di bidangnya masing-masing merupakan kesempatan berharga.

Semoga aplikasi IT yang dihasilkan dalam kompetisi ini dapat benar-benar diaplikasikan di Bandung. Untuk Kota Bandung yang lebih modern, efektif, dan terbuka.


Fenomena Partai Politik di Indonesia

/ Minggu, 22 Februari 2015 /

Usia saya sudah 22 tahun sekarang.
Sudah saatnya saya menentukan apa itu baik dan apa itu buruk. 20 tahun bukan waktu yang sebentar untuk hidup, untuk terjatuh kemudian berdiri lagi, untuk gagal kemudian berhasil. 20 tahun juga bukan waktu yang sudah dirasa cukup mencicipi apa manis pahit asin dan getirnya rasa untuk hidup.

Sebuah pilihan untuk bergabung dalam sebuah organisasi politik pun muncul. Selayaknya organisasi yang sudah mapan hingga bahkan ada yang sudah lebih tua dari umur saya, pasti memiliki garis pembelajaran hingga terus mampu melakukan regenerasi sehat. Saya kemudian melakukan observasi kecil dengan membuka beberapa website partai politik. Beberapa website partai besar sudah saya buka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Nasional Demokrat tak luput dari observasi kecil-kecilan ini. Beberapa hal membuat saya bingung, namun kemudian membuat saya sadar.

Dari observasi kecil ini, saya menemukan bahwa terdapat beberapa benang merah yang merupakan kesamaan antar satu partai dengan partai yang lainnya. Kesamaan ini bahkan sampai pada tataran ide, visi, misi dan tujuan partai, dimana rerata semua mengedepankan demokrasi dan ingin mewujudkan kemakmuran rakyat. Di sisi lain, ada pula yang menjunjung nilai agama sebagai dasar berorganisasi dalam partai. Namun, kemudian pertanyaan muncul, jika memang terdapat kesamaan dasar berdirinya partai-partai tersebut, mengapa mereka tidak bergabung menjadi sebuah partai besar bersama ? Bukankah hal tersebut akan lebih baik, lebih efektif dan efisien ?

Arsip

Buku tamu

Nama

Email *

Pesan *

About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger