Presisinya Orbit Bumi

/ Minggu, 30 Juni 2013 /
Tidak ada satu benda pun diciptakan Tuhan tanpa memiliki tujuan. Tujuan penciptaan benda ini agar dapat mendukung kehidupan yang ada di muka bumi.
Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS ad-Dhukan / 44 : 38-39).
Bumi merupakan tempat tinggal bagi jutaan spesies makhluk hidup. Planet ini sangat unik, karena sampai saat ini baru planet inilah yang terbukti memiliki kehidupan. 


Galeri Foto Pendakian Gunung Cikuray

/ /



Puncak Gunung Cikuray



Puncak Gunung Cikuray

Puncak Gunung Cikuray

Catatan Perjalanan ke Gunung Cikuray

/ /
Laskar Cikuray yang terdiri dari Aku, Yosandi Calimanto, Daru Setyawan, Max Weber dan Abdul Rahim sudah mulai bersiap - siap berangkat mulai tanggal 25 Juni 2013. Kami menyewa tenda ke Almen, meminjam misting ke KMPA-ITB, ditambah usaha tambal sulam untuk melengkapi spek yang akan kami bawa saat mendaki Gunung Cikuray.

Gunung Cikuray, Hemm... Malam sebelum berangkat kami melihat - lihat blog perjalanan yang telah ditulis oleh teman-teman yang lain, yang sudah pernah mendaki gunung ini sebelumnya. Hasilnya, kami menemukan bahwa perjalanan dari 'peradaban terakhir' hingga ke puncak dapat ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih 8 jam perjalanan. Saat itu kami menganggap perjalanan ini akan berlalu dengan mudah. Oleh karenanya, kami memutuskan untuk berangkat tidak menggunakan angkutan umum, melainkan menggunakan motor sambil melakukan touring dengan 3 motor, dari Bandung - Garut. Berbekal kecanggihan teknologi GPS saat ini dan panduan perjalanan dari beberapa blog, kami memberanikan diri untuk berangkat walaupun belum pernah ke Gunung Cikuray sebelumnya.

Tanggal 26 Juni 2013 pukul 04.30 Kami saling membangunkan satu dengan yang lain agar tidak kesiangan. Kami melakukan persiapan sana - sini hingga akhirnya pukul 06.00 kami sudah siap untuk berangkat. Ditemani dingin pagi itu, kami berangkat. Kami menyusuri jalanan Kota Bandung > Terminal Cicaheum > Cibiru > melewati Kabupaten Bandung Timur hingga masuk ke Kabupaten Garut. Kami tiba di Kabupaten Garut sekitar pukul 09.00. Kami beristirahat sejenak di beberapa tempat, baik untuk sarapan, hingga sekedar melemaskan punggung dan kaki.

Kami pun terus melanjutkan perjalanan, hingga merasa kebingungan saat sudah masuk ke Kota Garut. Kebingungan kami tidak beralasan, jalan - jalan di Kota ini saling tumpang tindih, banyak yang searah dan ada banyak percabangan yang tidak genap jumlahnya. Kami akhirnya memutuskan untuk bertanya ke warga sekitar. Bapak itu memberikan saran agar kami mengikuti sebuah angkot berwarna Putih-Abu. Kata si bapak, angkot ini akan langsung menuntun kami sampai di Cilawu. Cilawu adalah tempat dengan peradaban terakhir yang paling dekat dengan puncak Gunung Cikuray.

Kami mengikuti angkot tersebut, namun setelah beberapa saat kami kehilangan jejak dari si angkot, karena Daru mengambil inisiatif untuk mendahului si angkot. Kami kembali bertanya ke warga sekitar. Saat kami bertanya ini, tiba - tiba datang seseorang berkaos krem dengan celana pendek dengan motor matik-nya menghampiri kami yang sedang kebingungan. Si mas-mas ini ternyata sangat baik, hingga mau mengantarkan kami untuk dapat menemukan jalur si angkot Putih-Abu yang tadi. Akhirnya kami diantarkan Si mas-mas ini sampai di jalur yang seharusnya kami lalui. Dia juga menjelaskan rute yang nantinya kami lalui di akhir perjumpaan. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan mengikuti angkot Putih-Abu hingga ke Cilawu.

Pukul 11.00 Kami sampai di Pos Ojek Cilawu yang merupakan tempat si angkot Putih-Abu berbalik arah juga. Menurut blog yang kami baca di malam sebelumnya, terdapat beberapa alternatif untuk bisa sampai di Taman Pemancar, yakni :
  1. Jalan Kaki, perjalanan dengan pilihan ini akan memakan waktu hingga 2 jam lamanya. Kelebihan : Dapat menghemat biaya. Kekurangan : Tenaga akan habis duluan sebelum naik Gunung Cikuray. Pilihan ini, tepat diambil jika teman - teman sekalian memiliki rencana untuk menginap terlebih dahulu di Taman Pemancar dan baru naik keesokan harinya. Sehingga tenaga dapat kembali saat bermalam di sana. Tapi jika teman - teman berencana langsung mendaki di hari yang sama, maka saya sarankan untuk tidak memilih pilihan ini.
  2. Naik Ojek. perjalanan dengan pilihan ini akan memakan waktu hingga 45 menit lamanya. Kelebihan : Dapat menghemat waktu dan tenaga. Kekurangan : Pengeluaran menjadi bertambah untuk ongkos, sekitar Rp 40.000,00 / orang. Pilihan ini, tepat diambil jika teman-teman berencana naik ke puncak pada hari itu juga. Karena waktu dan tenaga cukup berharga untuk dihemat selama pendakian.
Karena kami menggunakan motor sendiri, segala kelebihan dari kedua pilihan di atas dapat diambil yaitu hemat biaya, hemat waktu dan hemat tenaga. Hahaha. Di tengah perjalan, sebelum memasuki Kebun Teh, terdapat Pos Penjagaan yang fungsinya sebagai tempat pendaftaran. Di sini kita menuliskan nama, dan nomor HP serta membayar uang iuran masing - masing Rp 3.000,00 / orang. Di Pos ini kami beristirahat sejenak setelah lelah melakukan touring Bandung-Garut.


Modernisasi Globalisasi dan Abad ke-21

/ Senin, 24 Juni 2013 /
Mari berimaji untuk kembali pada abad ke-20. Catatan sejarah bercerita kepada kita di masa kini bahwa di awal masa itu penuh diwarnai dengan senjata dan darah. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Siapa yang mau berusaha dialah penguasa segala. Dari segala pertemuan senjata yang mengakibatkan tercecernya darah, dunia mengenal sebuah kata 'Merdeka', beberapa negara yang kita kenal saat ini baru lahir dengan ditandai kebebasan atas wilayah, penduduk dan pengakuan negara lain.

Beberapa saat setelah itu, di tengah abad itu, negara-negara di Bumi ini berlomba dalam sebuah kata baru 'Modernisasi'. Sebuah kata yang mengantarkan negara dengan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi paling mutakhir, dialah pemenang dan berhak memegang strata paling tinggi dari tingkat sosial pergaulan antar bangsa. Modernisasi terus menuntun perjalanan masa ini, menciptakan teknologi terkini dengan bantuan ilmu dan teknologi.

Sekarang, awal abad ke-21. Modernisasi terasa sudah usang, ditelan oleh sebuah kata baru 'Globalisasi'. Globalisasi adalah kata baru berkat modernisasi. Modernisasi mengantarkan umat mengenal yang namanya teknologi. Teknologi masa kini, membuat makhluk bisa saling bertemu, tapi sebenarnya tidak bertemu. Saling bercakap, tapi tiada bersuara. Bahkan bisa saling melihat, dalam kotak kaca pandora. Modernisasi menelurkan Globalisasi. Globalisasi itu apa ? Hemh... Definisi atau artinya sendiri cukup sulit dimengerti. Tapi yang pasti Globalisasi punya ciri. 
Ciri 1 : Globalisasi membuat komunikasi tidak mengenal jarak.
Ciri 2 : Globalisasi membuat komunikasi tidak mengenal waktu.
Ciri 3 : Globalisasi membuat kaum menjadi satu rumpun di Bumi.

Modernisasi hingga menjadi Globalisasi adalah sebuah proses. Proses yang mengalir demi kepentingan umat di planet biru yang bernama Bumi. Sebuah proses demi menuju tatanan yang paling baik untuk semua pihak. Hemh... Akhir dari semua ini bagaimana ya? Masa depan nanti seperti apa dan akan seperti apa? Serahkan saja semua pada proses ini. Yang bisa saya dan pembaca lakukan hanya ikut dalam perahu besar yang terbawa oleh arus ini, atau menjadi batu besar untuk ikut mengambil bagian dalam menentukan arah arus ini berujung.

Globalisasi hemh... Semoga saja berujung bahagia.

Galeri Foto Mahameru 3676 Mdpl

/ Jumat, 21 Juni 2013 /
 Berikut ini adalah beberapa gambar yang berhasil kami abadikan sebagai saksi perjalanan menuju Mahameru 3676 Mdpl.

Tim saat berada di Selasar IMG ITB

Seluruh anggota tim befoto saat sampai di Malang

Tim saat akan menaiki Jeep

Jeep 1 ke Mahameru

Jeep 2 ke Mahameru

Perjalanan Jeep ke Mahameru

Menikmati indahnya Bukit Teletubies bagian dari Gunung Bromo

Oleh - Oleh dari Mahameru 3676 Mdpl

/ /
Lereng Pasir Mahameru
Beberapa twit tentang perjalan Mahameru :
Saat kembali flash back, masih tidak percaya bisa sampai 3676 Mdpl. "A little piece of heaven" 
 Indonesiaku begitu kaya dan indah. Ingin rasanya berkeliling untuk bersua saudara, mendewasakan hati dengan belajar dari sekitar.
Alam tidak bisa ditaklukkan dengan rumus-rumus. Untuk mendekati alam harus dengan kasih sayang. Jika kita sudah cinta, maka alam akan memberikan jalan.
Kembali ke alam, mengingatkan akan kesederhanaan hidup, dan keterbatasan kemampuan manusia. Kita hanya 'sesuatu' yg kecil dlm maha luas jagad
Merasakan hidup sedang di ujung tanduk adalah saat kanan-kiri jurang, gelap, pasir, dataran miring >50derajat. Penuntunmu : lampu dari sentermu #Mahameru 
Perjalanan pulang ke kampung halaman kali ini terasa berbeda. Kali ini pulang dengan oleh-oleh 'lelah' yang berbeda. Semoga 'lelah' ini mendewasakan. 
Alhamdulillah bisa ampe 3676 Mdpl... Antara Semangat +Perjuangan +KEBERUNTUNGAN ! 'Kami memang sedang beruntung' #Mahameru 
Keindahan Pemandangan + Pengalamannya, emang sebanding dengan Perjuangan yang harus diberikan #Mahameru 
Perjalanan yang tak terlupakan... Dingin... Panjang... Capek... Berat... Sekarat... Bahaya...! #Mahameru 
17 orang pendaki @IMG_ITB angkatan 2011 menuju Tumpang >Ranupani >Ranukumbolo dst, hingga puncak tertinggi di P. Jawa #Mahameru
Gerbang awal Mahameru

About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger