Ketika Pemilu Indonesia Penuh Teka-Teki

/ Sabtu, 19 Juli 2014 /
Saat ini, bangsa ini sedang berpesta demokrasi
Gembira dalam pesta, harapan semua
Larut dalam perbedaan, menuju persatuan
Tak ada usaha saling menjatuhkan,
Tak ada sogok-menyogok,
Tak ada manipulasi suara,
Segala sikap harus kesatria,
Semoga semua bukan hanya fatamorgana semata

Hari-Hari Saat di Halmahera Utara

/ Jumat, 18 Juli 2014 /


Sesederhana menjawab pertanyaan, Bagaimana keluarga saya hari ini bisa makan ?
Jika perut kenyang, maka senyum akan terkembang.

Jauh dari pemikiran politik, fashion, sains, ilmu, apalagi rasa stress akibat galau dan lain lain dan lain lain.

Ada bintang yang mampu memberikan terangnya di kegelapan malam.
Tapi tak banyak orang yang berpikir out of the box seperti itu, dia yang mau memantapkan niat untuk menuntut ilmu lebih banyak. Hingga sampai Ternate atau bahkan Makasar. Aku bahkan bertemu dengan orang yang harus mengubur keinginannya mengambil S2 (magister) di Unpad, Bandung karena tidak lolos tes masuk.



Sebagian besar orang di kampung ini, tamatan SMP. Karena memang sekolah yang tersedia di sini cuma sampai SMP. Itupun satu gedung, untuk SD di pagi hari, baru dipakai SMP di siang harinya. Gedung SMA baru ada di desa sebelah yang tidak dekat jaraknya. Belum lagi transportasi penghubung yang minim. cuma ada 1 bus DAMRI rapuh yang keluar dari desa ini pagi-pagi pukul 7 pagi.


Orang pesisir banyak yang tanam pohon aren, untuk membuat gula merah. Orang gunung banyak yang tanam pohon kelapa untuk dijual dalam bentuk kopra. Ada juga yang menanam buah nanas, kenari, coklat sebagai tanaman antara saja.


Harga - harga tidak murah. Semua harga di sini + 2000-5000 rupiah jika dibandingkan head to head dengan di Jawa. Itu juga yang membuat harga jual tanaman produk juga akan mahal. Mungkin beras dari petani disini bisa dijual 8000, tapi tak tahu juga, karena tak kutemukan sawah tanam padi di desa ini.

Desa ini punya pantai yang indah, walapun pasirnya berwarna hitam. Tapi terlihat pulau-pulau kecil di kejauhan, semenanjung di ujung bagian kanan, dan arah matahari terbenam di ujung bagian kiri, disempurnakan dengan tinggi bukit hijau menjulang menantang di belakang pantai. Mantap...




Ada yang bilang "Rumput milik tetangga, akan terlihat lebih hijau, daripada rumput rumah sendiri." hanya anggapan semata. Tapi jangan-jangan memang rumputnya lebih hijau.
Mari ucap puji atas segala yang diberikan oleh-Nya dan memaksimalkan segala anugerah-Nya.

Oleh :
Andrean Eka Lucianto

Perjalanan di bumi Halmahera Utara 30 Juni - 16 Juli 2014

/ /
Ini adalah catatan yang tercipta setelah 16 hari perjalanan ke Halmahera Utara, Maluku Utara
30 Juni - 16 Juli 2014

Persiapan dimulai...
Sebenarnya perjalanan ini bukanlah perjalanan tamasya senang-senang. Tapi merupakan rangkaian untuk menyelesaikan proyek penentuan batas hutan lindung, hutan konversi, hutan produksi terbatas di kawasan Halmahera Utara. Tapi yang namanya melancong ke tempat yang jauh, tidak ada salahnya untuk menyempatkan diri untuk dapat melakukan perjalanan ke tempat-tempat indah di kawasan yang baru kita jelajahi.


About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger