Kaderisasi ITB & Sumpah Pemuda

/ Sabtu, 27 Oktober 2012 /
Jika kita mendengar kata "Kaderisasi" yang terbayang di benak ini adalah proses dimana para Senior menurunkan nilai-nilai yang telah mereka dapat dulu, kepada para Junior di bawahnya. Proses ini bertujuan untuk memantaskan si Junior, agar dapat bersama Senior melangkah bersama, bekerjasama dengan baik melewati masa depan bersama.

Di sepanjang liku kehidupan yang telah saya lalui di Institut Teknologi Bandung ini, sudah beberapa kali saya ikuti masa Orientasi / Pembekalan / Diklat dan apapun itu namanya untuk memberikan sebutan suatu Proses Kaderisasi.

ITB adalah kampus yang sungguh Majemuk. Banyak sekali kaderisasi yang ada di kampus ini. Namun, sayangnya dari banyaknya kaderisasi ini, mereka terkotak-kotak ! Kaderisasi yang  terkotak-kotak ini, bertujuan untuk menurunkan serpihan-serpihan nilai dari seluruh nilai yang seharusnya diberikan oleh kampus ini.

Sadarkah? bahwa serpihan-serpihan nilai ini bersifat semu. Setiap serpihan menuntut persatuan di 'dalam', tanpa ada usaha untuk mempersatukan antar serpihan itu menjadi satu kesatuan yang utuh. Memang ada beberapa 'Pahlawan' dan 'Usaha' untuk mempersatukan serpihan ini, tapi kurang kuat ! Salahsatu proses mempersatukan serpihan-serpihan ini hanya dilaksanakan seminggu untuk 3000 orang. Sedangkan proses mempersatukan bagian di dalam serpihan ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, dengan jumlah orang yang jauh lebih sedikit. Bandingkan ! Apa yang sebenarnya terjadi ? Semua berteriak : 
Mana persatuan ? Mana Kesatuan ? Tapi sadarkah kita, bahwa memang Kaderisasi di Kampus ini mengejar sesuatu yang SEMU.

Nilai apa yang sebenarnya ingin diberikan Senior untuk Junior ?
Nilai untuk mempersatukan bagian di dalam tiap serpihan ?
Nilai untuk mempersatukan "antar" serpihan ?


Lalu bangaimana dengan... Pernahkah Nilai untuk mempersatukan si Junior dengan sesuatu yang Lebih BESAR, bernama INDONESIA ? Pernahkah ?

Institut ini terlalu kecil untuk terus menuntut persatuan di dalamnya. "Katak dalam tempurung", seekor katak yang tidak melihat kondisi sekitarnya. Jangankan Indonesia yang seluas ini. Cisitu, Plesiran, Taman Hewan, Tubagus tak tersentuh tangan-tangan, dari kepala-kepala paling cerdas yang dimiliki negeri ini. 

Sebenarnya di hari Sumpah Pemuda ini, saya ingin mengingatkan tentang minimnya Nilai Nasionalisme di dalam Kaderisasi di Institut ini. Saya yakin, 'dulu' Pak Menteri, Pak Presiden lulusan Institut ini takkan semudah membalik telapak tangan untuk begitu mencintai negeri ini. Negeri yang memang membutuhkan buah pikiran dari kepala-kepala terbaik di Indonesia.

Ya... Kita... Kalau bukan kita siapa lagi ?

0 comments:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar. Jangan lupa follow blog ini :)

About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger