Catatan Perjalanan ke Kawah Putih bersama Persma ITB

/ Senin, 19 Agustus 2013 /
Akhirnya perjalanan ke Kawah Putih tidak hanya menjadi wacana, kemarin 15/5/2013 : 7 orang kerabat kerja PERSMA ITB merealisasikan rencana jalan - jalan yang sempat tertunda beberapa kali, baik karena masalah akademik, hingga masalah jadwal yang tidak dapat disinkronkan.

Perjalanan kami mulai dari ITB sekitar pukul 09.30 WIB. Kami berangkat menggunakan mobil salahsatu kerabat kerja bernama Delia Rahma, sayang sang pemilik mobil justru tidak bisa ikut karena ada urusan ke Jakarta. Oke... Kembali ke topik. Perjalanan cukup panjang sekitar 2 jam (kata pak sopir) ini kami isi dengan canda tawa bersama sehingga kami tidak merasa bosan. Di tengah perjalanan, kami berhenti di sebuah supermarket, untuk sebentar melepas lelah dan membeli beberapa snack untuk menemani perjalanan kami.

Tak terasa 2 jam telah kami lewati, namun kami belum juga sampai. Hal ini dikarenakan mancetnya arus lalu lintas di Bandung Selatan pada hari itu. Kamipun harus lebih bersabar dan tidak terburu-buru, agar sampai di tempat tujuan dengan selamat. Tak beberapa lama kemudian, saya yang duduk di kursi depan melihat tulisan Taman Wisata Kawah Putih terpampang di depan. "Hei kita udah nyampek", kataku sampil menunjuk ke arah papan pintu masuk. Kuambil kamera untuk mengabadikan moment itu.

Pintu masuk Kawah Putih
Akhirnya kami sampai di Kawasan Wisata Kawah Putih. Puas rasanya bisa sampai di tempat rekreasi ini. Untuk memasukinnya kami harus membayar Rp 30.000,00 / orang dan tambahan Rp 75.000,00 Karena kami menggunakan mobil sebagai uang kebersihan.

Begitu keluar dari mobil, Bbbbrrrr... Udara dingin kawasan dataran tinggi langsung menyergap kami. Beberapa di antara kami membawa jaket, malah aku sendiri yang tidak membawa jaket. Ya sudahlah...

Kawah Putih
Kawah putih menurutku kawasan wisata alam yang sayang jika belum kamu kunjungi. Pemandangannya bagus, udaranya dingin, hijau pepohonan khas dataran tinggi, mantap! Jenis pepohonan di daerah kawah putih juga khas, mungkin kandungan belerang yang cukup kuat di udara yang membuat pohon-pohon di kawasan ini tumbuh dengan khas.
Vegetasi di Kawah Putih
Oh iya... Fasilitas untuk mendukung kenyamanan pengunjung juga cukup memadai. Tersedia musola, toilet, kawasan outbound, dll.

Perjalanan ke Kawah Putih kami mulai. Cukup dengan berjalan kaki sekitar 100 meter. Kami sudah sampai di Kawah Putih. Kami mempertanyakan kenapa tempat ini bernama kawah putih ? Padahal air kawah yang ada di depan kami berwarna kehijauan.

Jalan menuju Kawah Putih
Saya dan kawan - kawan semakin mendekat ke tepi kawah. Saya merasa agak sesak saat mendekati tepi kawah, mungkin karena kandungan belerang yang cukup tinggi di kawasan ini. Tapi pemandangan alam di depan mata saya lebih menarik untuk terus membuat saya mendekat.
Kawah Putih
Okey... Kami sudah sampai di kawah putih, saatnya ambil foto.

Foto bersama 1 di Kawah Putih

Foto bersama 2 di Kawah Putih

Ratna di Kawah Putih

Saya di Kawah Putih

Teguh di Kawah Putih

Malik di Kawah Putih

Neli di Kawah Putih

Ryan di Kawah Putih

Pipit di Kawah Putih
Itulah sekilas perjalanan kami di tepi kawah putih. Kami bermaksud kembali ke mobil, tapi di tengah jalan terdapat papan penunjuk jalan yang menunjuk ke suatu tempat bernama goa Belanda. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan dahulu ke Goa tersebut.

Goa Belanda di Kawah Putih
Pengunjung dilarang memasuki goa, bahkan berada di depan goa berlama-lama juga dilarang. Mungkin dikhawatirkan terdapat kandungan gas yang tiba - tiba muncul dari dalam Goa.

Perut kami mulai lapar. Kami memutuskan untuk makan siang bersama, bekal makanan yang sudah kita bawa sendiri - sendiri dari rumah. Kami mencari tempat yang cukup lapang untuk makan. Kami menyusuri jalan di sekitar kawasan wisata, dan akhirnya menemukan kawasan datar dengan rumput hijau di atasnya. Kami menggelar koran yang kami bawa. 



Tak lama setelah duduk, belum sempat kami menyantap makan siang, hujan tiba - tiba turun dengan derasnya. Kami lari terbirit-birit mencari tempat perlindungan. Akhirnya kami menemukan pondok Information Center dan makan di pondok tersebut. Setelah makan siang, kami melaksanakan sholat Dhuhur di Mushola lalu kami pulang.


Sebelum kami pulang kami mengumpulkan uang, karena diawal kami memakai uangnya si pipit.


Di pintu keluar, ternyata ada jajanan Jagung Bakar. Kami pun tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati hangatnya jagung bakar di tempat ini.








Setelah perut kami cukup terisi, akhirnya kami pulang ke Bandung dengan ditemani permainan sambung lagu sebagai hiburan di tengah perjalanan.

0 comments:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar. Jangan lupa follow blog ini :)

About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger