10 - 10 - 15
Hari dengan tanggal yang cukup menarik menurut saya, karena sama - sama kelipatan lima.
Siang ini, saya melangkah mendekati pagar sebuah rumah di kawasan Antapani. Saya mengunjungi rumah kawan di kantor, untuk memenuhi undangan acara sunat dari putranya. Celiak - celinguk itulah yang pertama saya lakukan, karena saya baru pertama kali ke rumah ini, dan pertama kali juga menghadiri acara sunatan. Saya mencari Ibu Yuyun, teman kantor. "Punten pak, ijin masuk", ijin saya untuk bisa masuk sambil mengembangkan senyum di wajah. "Oh ya silahkan", jawab aki yang sedang duduk di teras. Saya sedikit ragu diawal, tapi akhirnya saya masuk juga.
Saya pun menyalami semua orang yang ada di dalam rumah. Lumayan ramai juga ternyata di dalam, padahal di luar hanya terlihat aki tadi. Seketika tiba - tiba suara tangis pecah, jerit - jerit meronta kesakitan. Disini saya agak kebingungan, saya ingin menemui Hisyam yang sedang disunat, tapi sepertinya saat itu bukanlah saat yang tepat untuk menemui dia. Suara rintihan Hisyam masih memecahkan seisi rumah beberapa saat, saya memilih untuk duduk di teras rumah. Kemudian bercengkrama dengan teman kantor yang lain bernama Ibu Yayuk.