Belajar Kehidupan dari Siput

/ Jumat, 08 Maret 2013 /

Siput siapa sangka salahsatu binatang paling lamban ini memiliki nilai tentang kehidupan yang sangat menarik, jika kita menyadarinya.

Seperti yang kita ketahui bersama, siput selalu membawa cangkangnya kemanapun ia berjalan. Seekor siput  cenderung akan selalu berada di dalam cangkang yang nyaman. Ia takkan keluar, saat ia merasa keadaan di luar cangkangnya membahayakan dirinya. Meskipun sebenarnya dia tak pernah tahu keadaan di luar cangkangnya yang nyaman, ia memainkan intuisi, guna menggambarkan berbagai hal yang ada di luar cangkangnya. Mungkin ada binatang pemangsa... Mungkin cuaca kurang mendukung... Mungkin... Mungkin... Mungkin...

Lalu suatu saat, si siput mulai mengintip ke luar cangkang. Dia mulai melihat dan merasakan dunia luar yang ternyata tak memiliki bahaya. Perlahan si siput keluar dari cangkang, ia mengeluarkan badannya, tentakelnya, lalu kedua matanya muncul melihat indahnya dunia. Saat itulah sang siput dengan gagahnya menatap dunia luar yang ternyata tak semenakutkan dari yang ia kira.

Perlahan tapi pasti sang siput berjalan. Tak disadarinya perjalanan itu memperkuat kekuatan otot kaki miliknya. Mulanya ia tak tahu akan berjalan ke arah mana. Tapi pada suatu hari, dimana bahan makanan sangat menipis. Si siput ini, harus menaiki pohon tertinggi di hutan untuk mendapatkan bahan makanan. Ia mulai menaiki pohon besar itu, sedikit demi sedikit. Di sepanjang perjalanan ia bertemu dengan siput lainnya. Ia melihat teman-temannya yang jarang keluar cangkang, kesulitan untuk menaiki pohon besar itu. Sedangkan dirinya yang sudah biasa untuk berjalan jauh, merasa ringan untuk menaiki pohon besar itu. Siput itu pun terus melanjutkan perjalanannya menuju puncak pohon. Saat sudah hampir mencapai bagian ranting, siput ini melihat siput-siput lain yang juga berusaha dengan sekuat tenaga mencapai puncak. Walaupun perjalanan semakin sulit, jalan yang mereka lalui semakin sempit, hingga bahaya untuk terjatuh semakin besar. Namun perjuangan belum usai, si siput harus berhasil mencapai tempat makanan. Si siput melihat ke sekitarnya, siput - siput yang lain masih terlihat penuh semangat untuk sampai di tempat makanan. Perasaan untuk terus berusaha hingga titik darah terakhir pun muncul. Si siput terus berjalan, dan akhirnya... dengan semangat... ia sampai pada tempat yang ia tuju.

Siput yang terus di dalam cangkang tak pernah memiliki kesempatan untuk melatih dirinya, berbeda dengan siput yang pernah melangkah ke berbagai tempat, ia berkesempatan bertemu dengan siput yang lain, belajar dari siput lain, memperkuat kemampuan fisik  dan mental hingga akhirnya di saat yang diperlukan, siput penjelajah lah yang mampu melewatinya.

Semoga bermanfaat

0 comments:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar. Jangan lupa follow blog ini :)

About


Buff - Planet Earth

Pengikut

 
Copyright © 2010 Manuskrip , All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger